Profil

Senin, 04 Juni 2012

AKIBAT PERGAULAN BEBAS




Ini judul bukan sekedar judul karangan belaka tapi kisah nyata yang terjadi siang tadi, tepatnya pukul 09.47 WITA saat kuliah sedang berlangsung. Entah setan apa yang tiba-tiba merasukiku siang tadi sehingga diri ini melakukan hal yang tidak senonoh. Cerita ini berawal dari perkenalanku bersama si Do'i (nama disamarkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan). Perkenalanku bersamanya terbilang cukup singkat dan berjalan sebagaimana mestinya seperti kebanyakan orang. Sesekali aku menyapanya diwaktu senggang walaupun hanya dengan lambayan tangan sebagai tanda hubungan harmonis ini tetap langgeng terjaga. 

Hari demi hari kulewati dengan keadaan seperti ini dan lambat laun menjadi sebuah rutinitas yang tak bisa ditinggalkan dan bagi Si Do'i hal ini cukup nyaman dan  merasa  diperhatikan. Karena hubungan Gw bersama Si Do'i sudah cukup lama, sudah barang tentu kami saling mengenal satu sama lain dengan intim yang tanpa disadari ini cukup mengganggu orang-orang yang ada disekitar kami. Sering menjadi perbincangan orang lain, tidak menyurutkan semangat kami dalam menjaga keharmonisan hubungan yang telah lama Gw bangun bersama Si Do'i. Kisah hubungan ini terus berlanjut menampakkan gairahnya dan semakin tak terkendali.

Akhir perjalanan kisah hubungan Nonbiologist itu telah berakhir siang tadi.  Cumbuan demi cumbuan kami lakukan pada saat kuliah sedang berlangsung dan tak sengaja ku perlihatkan pada teman sebangkuh Gw. Betapa terkejutnya dia melihat cumbuan itu terjadi didepan mata telanjangnya. Wajah lugu tak berdosa temanku memelas dan tatapan bola mata yang kosong membuatku tergelitik. Entah Dewi Fortuna beserta jajarannya tidak berpihak kepada kami siang itu atau merasa muak dan marah atas tingkah laku menjijikan  yang kami lakukan selama ini, tanpa tertahankankan lagi suara desahanku terdengar oleh Sang dosen. Dengan satu gerakan tangan disertai suara yang membahana seisi rungan kelas, Sang dosen menyuruhku keluar dari ruang kelas ajarnya untuk selamanya. Sontak terasa kaku diiringi keram diantara garis bibir, mata melotot hambar, dentuman jantung bak rebana  pengiring music acara kawinan, dan kakiku bagaikan wayang ludruk yang tak pernah diam. Luar biasanya hari itu membuat tubuhku terkoyak lemas kesakitan akibat pergaulan bebasku bersama BULU HIDUNG Sialan itu.